Peneliti Temukan Tumbuhan Terbesar dan Tertua di Bumi

Peneliti Temukan Tumbuhan Terbesar dan  Tertua di Bumi

Reviens.id, Jakarta - Peneliti dari The University of Western Australia (UWA) dan Flinders University menemukan tanaman yang diyakini sebagai tanaman tertua di bumi dan memperkirakan usianya mencapai 4.500 tahun.

 

Penemuan tanaman tunggal atau "klon" di perairan dangkal wilayah Australia Barat, terdokumentasikan dalam studi yang diterbitkan Proceedings of the Royal Society B, seperti dikutip dari Flinders University. 

 

Proyek tersebut dimulai ketika para peneliti ingin memahami bagaimana keragaman genetik padang lamun di Shark Bay. Lebih lanjut, para peneliti saat ini telah menyiapkan serangkaian percobaan untuk memahami tanaman ini bertahan dan tumbuh subur.

 

Peneliti UWA Jane Edgeloe mengatakan tim mengambil sampel pucuk tumbuhan dari variabel untuk menghasilkan sidik jari menggunakan 18.000 penanda genetik.

 

"Itu saja, hanya satu  yang telah berkembang lebih dari 180 km di Shark Bay," ujar Edgeloe. 

 

Peneliti lainnya dari ahli ekologi dari College of Science and Engineering Flinders University Dr. Martin Breed mengatakan penelitian ini menyajikan teka-teki ekologi yang nyata.

 

"Tanaman tunggal ini sebenarnya mandul tidak memiliki kelamin. Bagaimana ia bertahan dan berkembang begitu lama benar-benar membingungkan. Tanaman yang tidak memiliki kelamin cenderung juga telah mengurangi keragaman genetik, yang biasanya mereka butuhkan saat berhubungan dengan perubahan lingkungan," kata Dr. Breed.


Selain itu tanaman ini sering berada di tempat dengan kondisi lingkungan yang ekstrem, seringkali steril, tetapi dapat terus tumbuh jika dibiarkan tidak terganggu.