Yanami Juan: Berkarya Dengan Cinta, Ikuti Irama Semesta
Reviens.id, Jakarta - Yanami Juan, atau akrab dipanggil Nami ini sebenarnya berasal dari Sukawati, Gianyar Bali. Dan sekarang yang menjadikan Kota Mataram sebagai persinggahan jiwanya bersama keluarga dan ruang berkreasi juga tanpa sebab.
Awalnya memang kegiatan seni sudah mendarah daging bagi keluarga besarnya yang tinggal di Bali dan Yogyakarta, sudah dari lahir menjadi kebiasaan seperti menari, membuat ukiran, melukis dan lainnya.
Perjalanan hiduplah yang membuat Nami mendapatkan jodoh, dan perjalanan akademis serta lingkungan baru membuat kegiatan berkeseniannya ini ada fase naik turun.
Nami yang masih aktif sebagai angota Persit, Perwosi dan IOSKI ini pernah berprofesi sebagai perawat di salah satu Puskesmas di Kota Mataram, dan kini di kesekretariatan DPRD Provinsi NTB.
*** *** ***
Semakin padat jadwalnya dalam berkesenian seperti untuk mengikuti pameran bersama, mengisi seminar rupa, atau kolaborasi untuk membuat pameran mengharuskan Nami untuk jeli dan disiplin dalam membagi jadwalnya.
Sekarang bolehlah Nami disebut sebagai salah satu perupa, pengrajin seni papan atas, atau nomor satu di Provinsi NTB di lihat dari portfolio program dan jejak, bahkan jadwal dan gagasan ke depan dari ekspresi berkesenimannya ini.
Lewat studio Yanami Juan Home & Gallery, ia berkarya lewat goresan khas berupa lukisan bunga dan potret yang dengan kreatif ia aplikasikan dalam beragam medium seperti tas jinjing, dompet, topi dan produk fashion kolaborasinya dengan desainer, atau model kesohor tanah air.
Seperti kali ini Nami yang mengutarakan kepada awak media tengah mengerjakan karya kolaborasinya bersama Kamau Indonesia, Creative Ethnicwear, dimana karya Nami lebih banyak lagi di eksplor untuk produk Kamau yang terbaik dan sudah mempunyai pasar di Indonesia seperti blouse wonder, tunik dress, blouse twist, jacket songket, jacket dan banyak lainnya.
Karya rupa Namipun sudah dikoleksi oleh banyak pejabat tinggi baik di provinsi NTB dan Indonesia, seperti Ibu Andika Perkasa, Ibu Dudung Abdurrachan, Sandiaga Uno, Risty Tagor dan banyak publik figur lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Puluhan pameran tingkat daerah, nasional dan internasional yang pernah Nami ikuti seperti di sepanjang tahun 2016 ada di Taman Budaya NTB, Hotel Santika Lombok, Universitas Tarumanagara Jakarta, Griya Santriyan Bali, tahun 2018 di Rumah Budaya Tembi Yogyakarta, ASEAN Surabaya, pameran Panglima TNI Bali, Kocai Nasional Surakarta dan masih banyak lainnya di tahun 2018.
Tahun 2019 lanjut di Penang Malaysia “ Spirit of Colours, kemudian di Bentara Budaya Jakarta, YPK Bandung, Taman Budaya Jatim dan lainnya. Ditengah pandemi dan setelahnya, Nami ikut berkegiatan lagi dalam kondisi new normal dengan karyanya masuk di SMSR Yogyakarta 2021 dari seleksi se Indonesia, kemudian Deru GP Mandalika 2022 juga tak ketinggalan ia ikut terpilih dalam helatan balap internasional ini untuk mempromosikan keindahan nusantara bersama para maestro.
Di tahun yang sama, Nami sudah berkolaborasi dan berkarya bersama Kamau Indonesia, serta persiapan pameran tunggalnya di tahun mendatang, sedang pemasaran secara digital juga sudah Nami gandeng Selofootprintas, perusahaan e-commerce dari Singapura.
Begitulah sosok Nami, seorang ibu rumah tangga yang sangat mencintai anak-anak dan tak letih berbagi ilmu rupanya kepada mereka, berkarya dengan penuh cinta. Pelan tapi pasti, mengikuti irama semesta, tapi sesekali tak canggung untuk melompat jauh ke atas, menyapa langit dengan kejutan-kejutan karya rupanya.(il)
Comments (0)