Siswantoro Dwi Nugroho Berdayakan Produk UMKM dari Disabilitas dengan Program Gardu Penyintas
Reviens.id, Purworejo - Pemerintah Kecamatan Banyuurip merayakan momentum Hari Ulang Tahun DPO Tunas Mandiri dengan me-launching Program Inovasi Kecamatan Banyuurip “GARDU PENYINTAS” (Gerai Produk Penyandang Disabilitas).
Program ini diinisiatori oleh Camat Banyuurip Siswantoro Dwi Nugroho. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong peran difabel dalam pembangunan menuju desa dan Kalurahan Inklusif.
Program GARDU PENYINTAS merupakan program yang dicanangkan untuk mendukung keberlanjutan produk-produk UMKM disabilitas terutama di Kecamatan Banyuurip.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Kepala Dinsosdaldukkb Ahmad Jaenudin, Program Manager Rehabilitasi Holistik Pusat Rehabilitasi YAKKUM M Aditya Setyawan, Kepala Desa di Kecamatan Banyuurip.
Siswantoro Dwi Nugroho sebagai pencetus program mengatakan adanya kegiatan tersebut adalah sebagai gerai yang mempromosikan produk-produk masyarakat penyandang disabilitas, baik berupa makanan olahan maupun kerajinan.
Di dalam gerai difasilitasi aplikasi, setiap konsumen yang berminat membeli cukup scan barcode, otomatis masuk ke warung Gardu Penyintas Digital. E-katalog dengan produk-produk akan muncul. Setelah memilih barang dan kuantitasnya, pemesanan langsung terkirim ke nomor whatsapp devisi pemasaran.
"Kami berharap, upaya yang dilakukan pemerintah dan semangat masyarakat penyandang disabilitas tidak sia-sia. Perlu dikuatkan dengan keterlibatan semua unsur. Para pelaku pasar harus berperan dalam membantu pemasaran dan yang paling penting masyarakat mengambil bagian dengan membeli produk-produk mereka," jelasnya
Sedang manfaat dari program ini minimal ada tiga point, diantaranya
1. Memberikan spirit dan motivasi tersendiri kepada kelompok masyarakat difabel yang rentan dan termarginalkan.
2. Sebagai aktualisasi potensi diri bahwa dibalik keterbatasan fisik, mereka tetap mampu produktif.
3. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat penyandang disabilitas di kecamatan banyuurip sekaligus memajukan UMKM guna mendukung gerakan Tresno Purworejo, Nglarisi Purworejo.
Wabup menyampaikan apresiasi atas dilaunchingnya Gardu Penyintas yang diinisiasi Camat Banyuurip Siswantoro Dwi Nugroho.
“Atas nama pemerintah daerah saya mengapresiasi program GARDU PENYINTAS yang telah diinisiasi dan mengucapkan selamat ulang tahun pada DPO Tunas Mandiri. Pandangan bahwa disabilitas menjadi beban harus sudah mulai dihapuskan karena seringkali potensi mereka justru melebihi kita. Menjadi bunda disabilitas menjadi kebanggaan bagi saya dan saya siap untuk menjembatani bersama dengan dinas-dinas terkait," ucapnya
Kegiatan ini juga sebagai tanda untuk memastikan replikasi program tersebut di 24 desa melalui dukungan penganggaran desa. Sebagai penguat komitmen dari kepala desa dibacakan juga Deklarasi Desa Ramah Disabilitas yang berfokus pada 7 point diantaranya pemutakhiran data setiap tahun, Menyusun penganggaran yang inklusif, mengakomodir, serta memastikan terwujudnya layanan yang aksesibel bagi kelompok disabilitas dan kelompok marjinal yang lain. Kepala Dinsosdaldukkb Ahmad Jaenudin senada dengan apresiasi Wakil Bupati Purworejo mengungkapkan
“Kami mengapresiasi perayaan DPO Tunas Mandiri semoga dapat menjadi inspirasi bagi DPO yang lain untuk terus melakukan inovasi untuk pemberdayaan bagi penyandang disabilitas. Kami juga mengapresiasi Camat Banyuurip yang memilih aksi perubahan yang akan dilakukan secara khusus bagi disabilitas di Banyuurip dengan nama GARDU PENYINTAS. Besar harapan saya dengan adanya program ini akan menjadi virus positif bagi daerah yang lain juga terutama bagi dinas yang lain untuk semakin meningkatkan dukungan usaha dan penganggaran bagi disabilitas secara lebih luas.," katanya
Sementara perwakilan Yakkum M Aditya Setiawan mengatakan pendampingan program Desa Inklusif di Kecamatan Banyuurip adalah wujud dari program prioritas Kementrian Desa. Kerjasama dan dukungan dari semua pihak terutama dari semua Kepala Desa untuk replikasi Desa Inklusif menjadi hal utama. Perkembangan DPO Tunas Mandiri yang telah menjadi DPO sangat berdaya dan mandiri.
"Melalui peluncuran GARDU PENYINTAS besar harapan kami dapat menjadi awalan inovasi lain dan dapat menginspirasi wilayah lain untuk melakukan upaya pemberdayaan disabilitas. Kami juga mengharap dukungan dari semua desa untuk mereplikasi pendekatan desa inklusif yang saat ini sudah diawali dengan 3 desa," harapnya.
Comments (0)