Special Report : KKN di desa penari, Cerita Dari Bioskop Part 5

Special Report : KKN di desa penari, Cerita Dari Bioskop Part 5

Bagian 5: Ancaman Badarawuhi untuk Nur dan wejangan Mbah Dok untuk Widya

 

 

Nur berusaha untuk mendekati bilik itu, dan pada waktu bersamaan keluar lah Bima dan Ayu dari bilik. Ketiga orang itu kaget bersamaan, nur tidak menyangka akan ada kejadian itu. Bima dan Ayu sama halnya kaget karena Nur berada disitu. Sebelum jauh sampai pada adegan ini, film telah menceritakan dulu mengenai Badarawuhi yang memberikan gelang berbentuk ular pada Bima dengan dalih untuk menyelamatkan Widya.

 

Padahal itu adalah jebakan dari Badarawuhi sendiri. Dalam scene yang aku ingat Ayu pun didatangi langsung oleh Badarawuhi yang memberinya selendang. Pada scene sebelumnya lagi, Bima harus memasukkan gelang itu di tas milik Widya lewat Ayu.

 

Dan Ayu pun sama harus memasukkan selendang itu bahkan langsung dari Badarawuhi. Informasi dari Mbah Buyut yang diperankan oleh Boneng, ia menyebutkan bahwa gelang dan selendang itu adalah milik penari yang bergelar Dawuh. Siapapun yang memakai gelang akan menjadi penari, dan siapa yang memakai selendang ia akan dipenuhi segala keinginannya.

 

Beralih pada Wahyu dan Widya, yang tadi mengikuti bapak yang telah menolongnya. Sampailah pada hajatan yang diceritakan, banyak orang berkerumun menikmati tarian Jawa. Makanan penuh dengan aneka rupa yang ada. Wahyu yang terlihat sangat senang itu memakan apa saja yang dihidangkan. Sedangkan Widya tidak mencicipi sama sekali.

 

Sampailah pada puncaknya yaitu Badarawuhi tampil untuk menari, Widya pun bergegas mengajak Wahyu untuk segera pulang. Wahyu yang dari tadi itu makan terus dengan berat hati membungkus beberapa makanan. Makanan itu dibungkus dengan daun jati yang disediakan oleh bapak tua yang menolongnya tadi.

 

Nur, Bima dan Ayu terlibat diskusi, sepertinya Nur sedang melakukan interogasi terhadap keduanya. Memarahinya karena dianggap tidak sopan telah melakukan hubungan badan di desa orang.

 

Ayu, Nur dan Bima menangis tetapi mereka segera mengusap air mata mereka karena Wahyu dan Widya telah sampai. Tanpa basa-basi Wahyu menceritakan apa yang telah dialami dan sampailah pada makanan yang ia bungkus tadi. Teryata apa yang dibungkus itu adalah kepala monyet. Adegan itu terbilang sangat histeris, ngeri, jorok dll menjadi satu.

 

Setelah itu scene beralih pada mereka semua, Nur meminta untuk semua projek KKN dihentikan dan ia akan pulang untuk tidak menyelesaikan KKNnya. 

 

Alur cerita kembali ditarik kebelakang. Pada saat Nur membongkar tas di rumah posko, Widya tiba-tiba datang dengan mode kesurupan Badarawuhi. Mengancam bahwa Nur jangan sampai melok-melok apa yang sedang dilakukan. Urungkan nduk dan jangan melok-melok urusan Iki, selama ini aku tidak menganggumu karena aku menghormati apa yang ada di belakangmu.

 

Tetapi kalau tetap ngeyel melok-melok aku tidak akan segan untuk mencelakaimu. Widya yang dirasuki oleh Badarawuhi ini terlihat sangat cantik, benar-benar sangat cantik. Secara pribadi aku punya firasat bahwa pada saat mengambil shoting dan pada adegan ini mungkin Widya memang dirasuki. Sebab tidak ada scene dari Widya yang cantiknya melebihi scene ini. Aku terus terang terheran-heran Widya benar-benar sangat cantik. 

 

Kalau tadi yang ditekan Nur sekarang gantian Widya yang didatangi oleh Mbah Dok. Pada kesempatan itu Widya menghampiri Nur yang sedang duduk sehabis sholat. Widya tanpa mengira bahwa Nur telah dirasuki Mbah Dok.

 

Saat Widya mendekat Nur langsung memegang kepala Widya dengan muka setengah Mbah Dok dan muka Nur menjadi satu. Nur berubah wajah menjadi tua, matanya yang sebelah kiri berubah putih, pipi dipenuhi garis-garis darah dan mulut sedikit bergetar saat berbicara. Cah ayu jangan sampai cucuku ini terlibat bahaya, aku tidak suka kalau sampai cucuku kenapa-kenapa. Perbuatan temanmu itu membawa banyak masalah dan dosa besar yang dapat menyeret kita semua pada malapetaka.

 

Cah ayu tolong sampaikan peringatan ini pada mereka, ya cah ayu. terang Nur kepada Widya. Dalam kondisi ini Widya benar-benar sangat ketakutan karena dalam scene dipenuhi oleh deraian air mata dari Widya.