Menanti “Dia” Dalam Taat

Menanti “Dia” Dalam Taat

Pada era zaman Now, status seseorang yang “JOMBLO” sering menjadi momok bahkan bullyan di masyarakat umum. Pertanyaan-pertanyaan sengit pasti bermunculan untuk si JOMBLO.  “Mana Pacarnya?”, “Kapan Nikah?”, yaah itulah pertanyaan-pertanyaan yang terkadang membuat kita-kita yang Jomblo berkecil hati.

 

Betul apa betul?hehe. Aku bilang seperti ini karena aku pun sering mengalami hal ini. Kalau aku dapet pertanyaan kayak gini, aku santai aja jawabnya. “NANTI.....Nanti Kalau Sudah Waktunya”. So, Simple kan?

 

Yaah, aku jawab seperti itu karena menurutku memang hanya Allah lah yang tau waktu yang tepat untuk menjodohkan Hamba-hamba Nya dalam ikatan yang halal, yaitu PERNIKAHAN. Eeeh, udah bahas PERNIKAHAN aja... Jomblo dilarang baper yah. Hehe

 

Terkadang Jomblo yang imannya masih lemah, iri melihat teman yang lain berpacaran sedangkan dirinya engga. Apalagi di zaman Now, orang berpacaran aja sudah merasa hebat, merasa gayanya selangit, dunia milik berdua & yang lain ngontrak. Padahal belum tentu doi yang saat ini jadi pacar kelak akan menjadi pendamping hidup sehidup semati. Bisa jadi, yang jadi pacar saat ini adalah jodoh orang lain yang dipinjam.haha

 

Pacaran Zaman Now sangat miris, sering menemukan di daerah ku dua sejoli yang menikah karena kecelakaan. (hah? Maksudku kecelakaan itu hamil diluar nikah). Kalau sudah seperti itu, Siapa yang malu, siapa yang nanggung dosa? Iya kalau si Bapak mengakui, kalau tidak mau mengakui & kabur? Kasihan kan jabang bayi yang tak berdosa itu jika tidak mempunyai bapak, dibuang, bahkan diaborsi.

 

Eits tau ga sih, orang yang berpacaran itu RUGI lhoh gaes. Lah kok bisa?

Ya jelas lah. Orang yang berpacaran itu rugi waktu, rugi uang, bahkan lebih seramnya rugi pada hari akhir nanti. Halah bagaimana gak rugi di hari akhir? Mata yang saling menatap dalam ikatan yang belum halal sudah mendapat dosa Zina, tangan yang saling menyentuh, menyikap mendapat dosa Zina, hati yang selalu memikirkan doi juga mendapat dosa zina. Naudzubillahimindzalik. Nah, ga mau kan nanti disiksa oleh Malaikat hanya karena kenikmatan secuil pacaran di dunia ini?

 

Pada zaman Now, status “Jomblo” dianggap kuper, udik, kampungan. Yaa apa yaa hayoo? Emm. Sabar Para Jomblo dalam taat. Nanti ada masanya setiap tatapan mata menjadi pahala, setiap sentuhan tangan mengalir pahala, setiap khidmadmu kepada sang imam juga mengalir pahala. Kapan itu? Saat 2 insan sudah diizinkan Allah menikah, memadu kasih dalam ikatan yang halal.Nikmat bukan?

 

Allah berfirman “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk perempuan yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (QS.An-Nur:26).

 

Nah, itu Allah langsung kan yang berfirman? So, buat apa jadi Jomblo baperan? Yuk, jadi Jomblo taat, Jomblo Elegan, Jomblo berkualitas. Caranya?

 

Caranya dengan perbaiki diri kita terlebih dahulu. Bagi yang muslim Shalat Fardlu jangan sampai ditinggal, Shalat Sunnah Dhuha, Tahajjud, Hajat, dll. Pokoknya, Isi status kejombloan ini dengan hal-hal yang bermanfaat. Contohnya Mengaji & Tadabbur Al-Qur’an, Mengunjungi Pengajian, Menyantuni anak yatim, Memberi makan fakir miskin, dll.

 

Senakal-nakalnya lelaki pasti memilih wanita yang sholihah, dan begitupun sebaliknya, Senakal-nakalnya wanita pasti memilih laki-laki yang sholih. Nah, kalau begitu siapa yang untung & siapa yang rugi? Yaah yang jelas itu Anugerah bagi si Nakal, tetapi Musibah bagi Sholih & Sholihah.

 

Menjadi Jomblo Taat, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan extra untuk melewati semua ini. Salah satunya Sabar. Ibaratnya, kamu sedang di kebun buah. Di sana ada pohon mangga yang lebat buahnya. Nah, buah mana yang akan kamu petik, buah yang sudah masak atau yang masih mentah?

Hmmm tentu buah yang matang lah yaa. Begitu juga dengan Rencana Allah, Allah maha tahu apakah kita sudah siap atau belum, Jika Allah tau kita sudah siap Jasmani Rohani, sangat mudah bagi Allah untuk menemukan jodoh yang sudah tertulis di Lauhul Mafudz.

 

Lalu, bagaimana kalau kita menginginkan, merindukan seseorang?

Cukup sebut namaya dalam doa. Minta yang terbaik sama Allah. Jika Dia yang selalu kamu sebut dalam doamu adalah yang terbaik menurutNya, maka mudah sekali bagi Allah untuk menyatukanmu dengan orang itu. Tetapi, jika kamu tak berjodoh dengan Orang dalam doamu, mungkin kamu akan dibersamakan Allah dengan orang yang selalu menyebut namamu dalam doanya. Kuncinya Sabar dan Ikhlas yaa mblo.

 

Bukannya takdir Jodoh, Maut, Rezeki sudah tertulis di Lauhul Mahfudz sejak kita dalam kandungan? So, Mari muhasabah diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan tetap khusnudzon kepada Allah bagaimanapun dan dalam keadaan apapun.

 

Penulis: Lailatul Mubarokah

Foto: sadever.com