Maaf Diam-Diam Akupun Membunuh Rasa Ini
Entah awalnya dari mana rasa ini ada
Entah kapan rasa ini mulai berubah
Rasa yang dulu biasa saja
Dan kini merasa jadi istimewa
Semakin kutepis rasa ini
Semakin kuat tuk tak mau menolak
Jujur aku mulai takut dengan Rasa Ini
Rasa yang selalu menghantui
Rasa slalu ada dirimu dimana-mana
Sering ku endahkan sering ku Abaikan
Semakin sering pula rasa itu bermunculan
Rasa ini ibarat reruputan Liar
Semakin dipangkas
Semakin mencoba tuk diMusnakan
Semakin Subur ia tumbuh
Begitu juga rasa Ini
Semakin aku coba membunuhnya
Semakin sering ia bermunculan
Entahlah, Rasa Apa ini ?
Apa ini di sebut Rasa Cinta ?
Jika ia, apa sudah Pantas ?
Walau aku merasa bahagia mempunyai rasa ini
tapi aku semakin takut..
Karna rasa ini semestinya Tak ada diantara kita
Rasa ini mestinya ada nanti
Ketika memang sudah pantas menurutNya
Kau Tau diam-diam aku mencoba membunuh Rasa ini
Diam-diam aku berusaha lupakan Rasa Ini
Walau memang rasa adalah rasa
Walau memang mempunyai rasa itu sudah kodratnya
Tapi aku takut jika Rasa ini membuat Allah semakin Cemburu Pada Hambanya
Kau tau diam-diam aku berdoa tuk Rasa Ini
Diam-diam akupun minta tuk dibolak-balikan lagi rasa Ini
Diam-Diam aku meminta tuk dihilangkan Rasa ini
Karna Aku takut Rasa ini kan buat Allah Murka nantinya
Karna Aku takut Rasa ini bukan Atas kehendakNya
Perlahan walaupun sempat tertatih akupun membunuh rasa Ini
Rasa yang semestinya tak ada
Rasa yang mestinya kan Ada jika memang sudah Sah sesuai KehendakNya
Jikapun nanti kembali Ada
aku berharap rasa Itu telah diturunkan DariNya
Rasa yang Tumbuh atas kehendaknya
Bukan sekedar Rasa keinginan Hati tuk pembenaran diri
Tapi Rasa yang sudah Tepat MenurutNya
Rasa yang Ada ketika malaikatpun Mengamini
Rasa yang ada ketika semuapun merestui
Rasa yang memang sudah ada tertulis Disana..
Maafkan aku tanpa kau sadari adanya Rasa Ini.. Rasa yang pernah Ada..
Dan maaf aku tanpa kau sadari diam-diam akupun membunuh rasa Ini
@Kin_Chaniago
Illustrasi via https://suhadavirgoo.blogspot.com
Comments (0)