Kenali Sleep Texting, Gangguan Tidur Akibat Gadget

Kenali Sleep Texting, Gangguan Tidur Akibat Gadget

Sebagian besar dari kita biasanya tahu istilah sleep-walking (tidur sambil berjalan) atau sleep-talking (mengigau saat tidur). Namun, sudahkah kita tahu sleep-texting, gengs? Gangguan tidur ini diderita sebagian orang dikarenakan interaksi yang berkelanjutan dengan ponsel. Tentu kita semua sudah lumrah dengan kebiasaan orang di zaman modern ini, yaitu selalu membawa ponsel di mana pun dan kapan pun. Ketika bepergian, saat makan, bersama teman-teman, bahkan masuk kamar mandi pun benda pipih itu dibawa karena khawatir akan ada panggilan penting atau justru takut akan hilang.

 

Orang-orang juga cenderung membawa ponsel jika akan tidur. Memainkannya hingga ketiduran atau meletakkannya di dekat bantal adalah hal yang biasa kita jumpai di masyarakat. Sleep-texting disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk ini. Karena terlalu sering berinteraksi dengan ponsel, orang yang tertidur bisa secara tidak sengaja mengirim pesan pada orang lain.

 

Menurut pakar kesehatan, sleep-texting termasuk dalam gangguan tidur atau parasomnia dan terjadi selama tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) atau fase tidur dalam. Fase ini sangat penting untuk pencegahan dari gangguan jantung, obesitas, darah tinggi, dan disfungsi sistem imun. Saat fase tidur dalam, ada bagian otak yang terjaga dan tidur. Bagian otak yang terjaga membuat orang-orang bisa mengirim pesan secara otomatis tanpa sadar, terutama karena kebiasaan saat sadar selalu terpaku pada ponsel dan memeriksa pesan.

 

Karena adanya aktivitas ketika tidur, ini membuat kualitas tidur orang-orang pengidap sleep-texting menjadi menurun loh gengs. Banyak yang merasa tidak fit untuk berkegiatan dan kelelahan. Selain itu, sebagian juga merasa malu karena isi pesan yang tidak bisa mereka kendalikan saat tidur.

 

Penelitian pakar kesehatan studi di Amerika Serikat, dr. Marcus Schmidt, memaparkan bahwa 4 dari 5 remaja membawa ponsel saat tidur. Selain itu, hanya 1 dari 10 remaja yang mematikan ponselnya saat tidur. Kebiasaan ini yang menyebabkan terganggunya tidur sehingga rentan menderita sleep-texting. Ada yang melakukannya dengan setengah sadar, tapi ada juga yang tidak sadar sama sekali.

 

Tidur tidak nyenyak yang menjadi akibat dari sleep-texting membuat berbagai masalah dalam tubuh, seperti contohnya:

 

  1. Mudah merasa lelah, terus menguap sepanjang hari, dan sulit konsentrasi.
  2. Menderita penyakit serius, seperti gangguan ritme jantung.
  3. Berisiko menderita diabetes, stroke, dan gangguan kecemasan.
  4. Mudah sakit dan susah sembuh dari penyakit karena tubuh kekurangan produksi sitokin yang hanya bisa dikeluarkan ketika tidur. Protein ini berpengaruh untuk kekebalan tubuh.
  5. Menurunkan daya ingat.
  6. Terjadinya penuaan dini, seperti wajah yang kusam dan ada lingkaran hitam di sekitar mata.
  7. Berkurangnya produksi hormon pertumbuhan yang penting untuk memperkuat tulng dan menebalkan kulit.

 

Selain masalah kesehatan, kurang tidur juga bisa menyebabkan kecelakaan kerja maupun kecelakaan lalu lintas. Maka, sebaiknya masyarakat mulai memperbaiki kebiasaannya dengan tidak membawa ponsel saat tidur. Letakkan ponsel agak jauh dari kasur, dan lebih baik lagi jika bunyi notifikasinya dimatikan, sehingga tidur bisa lebih tenang. Beberapa orang juga memilih benar-benar mematikan daya ponsel saat tidur. Ini bisa diterapkan untuk menghindari sleep-texting yang tentu merugikan orang dalam aktivitas sehari-harinya. [

 

Sumber: disarikan dari tulisan dr. Tjatur Priambodo, MARS di majalah Matahati