Kurang Bersyukur Apalagi Kamu Memiliki Seutuhnya Cinta Sebagai Manusia Biasa

Kurang Bersyukur Apalagi Kamu Memiliki Seutuhnya Cinta Sebagai Manusia Biasa

Photo by Scott Broome on Unsplash

 

Ketika angin itu berhembus di tengah padang pasir yang luas, dapat dipastikan ia akan membelai dan meruang setiap pojok sudut  yang ada di hadapannya. Maka biarlah hembusan itu menyentuh menyeluruh mengisi segala sisi.

 

Selayaknya hati yang sedang menikmati pembuatan kotak-kotak rindu, saling berpaut di dalamnya. Bagai daun yang tabah pasrah namun tetap anggun menempelkan tubuhnya di antara ranting yang tergoyang. 

 

Mungkin seperti itulah gambarannya di mana seseorang yang sedang jatuh hati, semuanya seakan mendukung bahwa perasaan itu tidak salah. Bahkan mungkin harus juga di perjuangkan, semua komponen alam dedaunan, ranting pohon bahkan saja batu yang mati itu ikut membantu membuat suasana.

 

Ketika cinta itu datang, semuanya terlihat menjadi lebih indah. Yang hina terlihat mulia. Kurang serasa cukup dan menderita nampak bahagia. Bukan hanya taman saja yang berbunga, hati seseorang yang sedang menikmati sebuah perasaan yang tidak dapat digambarkan itu pun ikut menumbuhkan bunga-bunga berjuta-juta warna.

 

Seperti itulah mungkin cinta di mana akan membuat waktu satu detik terasa lama, tapi juga akan terasa sebentar ketika jatuh hati hanya termakan momentnya saja.

 

sebagaimana ilalang yang tegoyang oleh angin masih tetap saja berdiri menikmati keadaan. 

 

Langit tak menjanjikan selalu biru, tetapi matahari akan selalu menyinari walaupun dalam keadaan mendung. Ketika dirundung perasaan yang tak semestinya seharusnya kita menikmati, bukan malah sebaliknya.

 

Manusia adalah suatu karya tuhan yang komplek, di mana akan merasakan senang dan sedih secara bersamaan, dan sesuatu hal yang bisa membuat itu hanya ada satu, yaitu cinta. Maka bersyukurlah atas apa yang kalian rasakan saat ini, betapa Tuhanmu menciptakan dirimu untuk merasakan rasa yang begitu sempurna, ada suka duka di dalamnya.