Jelang Kick Off Reuni Akbar, Muda Ganesha Lakukan Penghijauan di Desa Semagung
Reviens.id, Purworejo - Serangkaian kegiatan sosial Keluarga Besar Muda Ganesha (Alumni SMA N 1 Purworejo) terus digelar memberi kontribusi positif buat masyarakat. Sebelumnya berkolaborasi dengan Sekolah Pasca sarjana Universitas Gajah Mada (SPs UGM) Yogyakarta di Desa Karangreja Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Januari lalu membuat Sumur Bor untuk sumbefr air bersih. Awal Februari ini kembali menggelar kegiatan sosial di Desa Semagung Kecamatan Bagelen.
Bertempat di Kantor Kepala Desa Semagung, dilakukan serah terima bibit aneka pohon buah secara simbolik dari Ketua Umum Muda Ganesha, Dwi Wayu Atmaji, kepada Kades Semagung, Sunarno, (1 Februari).
“Muda Ganesha jelang Reuni Akbar 2025 ini terus mengelar serangkaian kegiatan, hari ini ribuan bibit pohon disalurkan ke dua desa yakni Semagung Kecamatan Bagelen dan Desa Kaliharjo Kecamatan Kaligesing, penting untuk menjaga kelestarian alam, banyak manfaatnya, mencegah tanah longsor, kekeringan dan buahnya bisa dipetik warga setempat nantinya.” katanya di sela kegiatan.
Puluhan aktifis Muda Ganesha Jogging Club (Magic) harus berjalan sejauh kira-kira 4 Kilometer untuk mencapai lokasi tempat penanaman bibit pohon. Jalan yang cukup terjal dan berkelok dengan udara segar dan pemandangan asri seperti “memaksa”
mereka harus kuat untuk mencapai puncak.
Beberapa yang tak mampu menempuh perjalanan ke Sejati View disediakan kendaraan angkot. Terlihat MG 70, MG 80, MG 85, MG 87, MG 88 dan MG 90 meski terlihat sepuh namun semangatnya masih saja menyala. Rasa lelah mereka terbayar saat menginjak puncak Sejati View tenpat penanaman bibit pohon.
Pemandangan hijau menyejukkan mata dan Minuman Dawet dengan Air Nira (Legen) yang menyegarkan sejenak menghapus rasa penat dan pegalnya kaki.
“Kami berharap semoga semua bibit yang ditanam di sini tumbuh subur dan bermanfaat buat warga desa kami, sekaligus menjadikan tempat ini destinasi wisata yang bisa memberi kontribusi positif termasuk mencegah tanah longsor dan adanya resapan dan sumber air.” kata Kepala Desa Semagung, Sunarno.
Kabupaten Purwrejo merupakan daerah berpotensi bencana. Dari potensi gempa, tanah longsor, kekeringan musim kemarau dan banjir.
Menurut koordinator kegiatan, Hermawan Wahyu Utomo, Desa Semagung termasuk desa daerah droping air dari PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, menjadi salah satu prioritas dan pertimbangan digelarnya kegiatan di sini.
Secara makro, Purworejo terletak dalam Ring of Fire (Cincin Api) namun khusus Purworejo berbelok ke Utara Selatan, terdapat patahan pada lapisan Bumi yang terjadi akibat pergerakan batuan (Sesar). Sesar punya potensi untuk geser dan mengakibatkan gempa menimbulkan potensi tanah longsor.
“Kita manusia hanya berusaha ikhtiar mengantisipasi, salah satunya dengan tanam sebanyak mungkin bibit pohon juga kawasan Pantai Selatan mestinya dengan adanya tanaman mangrove saat isu Megatrusth mengemuka setidaknya bisa mengeliminasi efeknya!” kata Hermawan mengingatkan. Hermawan terus mencoba berkoordinasi dan merangkul semua Muda Ganesha lintas angkatan menjadi lebih solid berkolaborasi dengan pihak manapun untuk membangun Purorejo lebih baik.(agam)
Comments (0)