Fahri Harumkan Purworejo Dalam FTBI 2024 Jenjang SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Fahri Harumkan Purworejo  Dalam FTBI  2024 Jenjang SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Reviens.id, Purworejo - Konon  banyak anggapan negatif yang ditujukan kepada Generasi Z (Gen Z). Jika dibandingkan generasi pendahulunya, Gen Z karena terlalu dininabobokkan teknologi, serta ketergantungan terhadap gadged dan medsos, menjadikan Gen Z  malas gerak (mager), ini yang banyak menjadikan mereka dicap "lemah" mental. Mereka dianggap rapuh saat mendapat tantangan dan kurang daya  juang dalam hal survival. 
 

Namun hal ini tak berlaku buat Fahri Herdiansyah, siswa SMP N 31 Purworejo. Sosok yang awalnya introvert, pemalu, sakit-sakitan  dan kurang percaya diri justru bisa cepat belajar  dan  menjelma menjadi Singa Podium lewat kemampuan Public Speaking. Saat banyak teman seusianya tak bisa jauh dari "arus mainstream" sebagai ukuran keren dan update dijamannya,  Fahri justru tumbuh menjadi sosok pembeda.

Boleh jadi dirinya melawan budaya mainstream dengan caranya sendiri. Dirinya bukan sosok FOMO (Fear of Missing Out)yang takut ketinggalan atau kehilangan momen, tren, atau pengalaman baru dengan menekuni sesuatu yang beda. 
 

Dibawah asuhan guru Bimbingan Konseling, F. Sugeng Subagyo, yang jeli melihat potensi dan talentanya, beberapa treatment khusus mengasah skill Fahri dalam public speaking Bahasa Jawa, sosok yang tadinya introvert kini tampil meyakinkan di depan orang banyak. Beruntung putra kedua pasangan Arif Wardoyo-Yul Herawati ini sejak kecil dididik   orang tuanya  selalu berbahasa Jawa . 
 

"Meski Papaku asli Atambua Nusa Tenggara Timur dan Mama banyak waktu di Kota Bandung, tapi di rumah selalu mengajari kami dengan berbahasa Jawa." kata Fahri bangga. Kepada kedua orang tua maupun kakaknya, Fahri selalu menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi. 
 

Dari sinilah potensi dan talenta Fahri dipersiapkan untuk mengikuti Festival Tunas Bahasa Ibu  (FTBI) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai tindak lanjut program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah (MB-RBD). 

Ada 7 kategori yang dilombakan dalam FTBI 2024 yaitu, Lomba Menulis Cerkak (Nulis Cerkak), Berpidato (Sesorah), Mendongeng (Ndongeng), Komedi Tunggal (Ndhagel Ijen), Membaca dan Menulis Aksara Jawa (Nulis Lan Maca Aksara Jawa), Nembang Macapat dan Geguritan (Maca Geguritan). 
Ditingkat Kabupaten, siswa SMP N 31 Purworejo membuktikan prestasinya  meraih 3 kejuaraan, yakni Sesorah Putra Juara 1, Sesorah Putri juara 2, Menulis aksara Jawa Putri juara 2. Fahri yang meraih Juara 1 Sesorah Putra selanjutnya maju ke Tingkat Propinsi Jateng. 

 

Metode belajar untuk persiapan lomba ke tingkat propinsi tak kalah unik buat Fahri. Dan semua tantangan dari guru pembimbing dijawabnya dengan semangat agar bisa tampil prima. 

 


 

 

Mulai dari naskah yang harus dihafalkan di luar kepala, vokal yang jelas dan lantang, ekspresi, mimik, bahasa tubuh semua harus dikuasai. 
"Di hadapan teman teman, Fahri mengenakan pakaian adat Jawa, Beskap dan Blangkon  melatih mentalnya dengan baik, mulai masuk dari satu kelas ke kelas lainnya, lalu dalam sebuah kesempatan saat Upacara Bendera Fahri tampil mengasah skill Public Speaking dalam Bahasa Jawa!" kata Yosiyanti Wahyuningtyas, M.Pd.  Kepala SMPN 31 Purworejo. 

 

Naskah yang harus dihafalkan Fahri  mengangkat soal Piwulang Budi Pakari tumprap generasi mudho ..pendidikan Budi pekerti untuk generasi muda dipersiapkan dengan baik. 
 

"Sejatosipunn ngginaaken Basa Jawi meniko kathah Piwulang Budi Pakarti ingkang saget dipun tuladhani.....!" kata Fahri dengan fasih mengucapkan sepatah kalimat dari naskah yang harus dihafalkannya. 

"Pelatihan kecil buat siswa SMP N 31 Purworejo untuk persiapan FTBI  bener bener dari nol..logat perlu dibentuk... saya buatkan naskah dari keseharian Fahri agar lebih mudah !" kata F. Sugeng Subagyo meyakinkan. 
 

Guru BK yang jatuh cinta dengan Budaya  Jawa ini pun ternyata serius menambah ilmunya agar selalu up to date dengan aktif mengebor ilmu bersama Permadani :(Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) Purworejo  yang diketuai Amri Nurman  Triyono, S.Pt
Menurut Sugeng, Budi Pakarti bisa dibentuk dengan menggunakan undho usuk dalam berbahasa Jawa.  Diluar profesi sebagai guru, Sugeng juga sering tampil sebagai MC berbahasa Jawa. 

 

Ilmu inilah yang diimplementasikan untuk membentuk karakter generasi bangsa khususnya anak didiknya di SMP N 31 Purworejo. 
Naskah yang disusunnya untuk dibawakan Fahri ternyata mampu membawa juara harapan 1 di tingkat Propinsi. 

 

Fahri tampil dengan nomor urut 4 di Gedung Wanita Kabupaten Jepara (15-17 Oktober) sudah mencoba semaksimal mungkin mengeluarkan jurus terbaiknya. Dan Fahri mampu menunjukan daya juang yang terbaik mengharumkan Purworejo dan sekolahnya SMPN 31 Purworejo lewat proses yang tak sederhana. Dari proses seperti ini Fahri menebar pesan moral inspiratif buat teman teman dan generasi muda di manapun berada untuk selalu belajar, ikhtiar dan berdoa. 
 

"Saya ingin menimba ilmu di Akpol kelak!" kata Fahri yang mulai berlatih fisik dengan menekuni olah raga Muay Thai.(Agam)