Aksi Heroik Tim Medis Kontingen Indonesia Selamatkan Penumpang di Pesawat

Aksi Heroik Tim Medis Kontingen Indonesia Selamatkan Penumpang di Pesawat

Reviens.id, Palangka Raya - Momen langka dialami tim medis kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 Hanoi, Vietnam, dalam perjalanan pulang ke Tanah Air pada Selasa (24/5/2022) lalu.

 

Di atas ketinggian 40 ribu kaki di dalam pesawat, mereka harus berjibaku melakukan pertolongan pertama pada salah satu penumpang yang mengalami kondisi kejang mendadak.

 

Melalui akun Instagram fisioterapis olahraga Matias Ibo, @matiasibo, dirinya bersama fisioterapis lain yakni Anisa Citra, dan dokter spesialis kedokteran olahraga dr Sophia Hage, SpKO dikejutkan dengan permintaan medis.

 

Ternyata, salah satu penumpang pesawat yang ditumpangi ketiganya mengalami kejang (seizure) dan tak sadarkan diri sehingga tidak merespon orang sekitarnya.

 

"Dengan kecepatan tinggi dokter @sophia_hage  @anisacitras dan saya menuju ke barisan kursi yang kebetulan hanya beberapa saja di belakang kami. Dan ya, beliau dalam kondisi yang biasanya kami baca di text book (buku panduan)," tulis Matias Ibo.

 

Mereka terlebih dahulu membebaskan aliran nafas karena penumpang dalam kondisi lidah tertelan. Selanjutnya memposisikan pasien berbaring di posisi yang nyaman untuk bernafas.

 

"Dalam situasi ini (pasien) berbaring melintang menyamping di tiga kursi penumpang. Masalah kaki nyaman atau tidak itu perkara lain, yang penting beliau bisa bernafas dengan baik," kata Matias Ibo, pria berdarah Indonesia-Swiss ini.

 

Di dalam kabin pesawat, masing-masing petugas medis dengan sigap di posisinya masing-masing. Jika Ibo bergantung dari kursi belakang dengan menjaga tabung oksigen. Lain cerita dengan dr Sophie yang terpaksa duduk terhimpit di lantai di antara dua bangku pesawat dan fisioterapis Anisa Citra yang melakukan kontrol tensi secara terus menerus dengan setengah membungkuk. "Citra berdiri di (antara) bagian perut dan kaki dengan badan kelipet (terlipat) karena ruangan kecil ," sambung Ibo lagi.

 

Setelah melakukan cek nadi dan tekanan darah dengan alat yang disediakan oleh maskapai serta memasang tabung oksigen, barulah Ibo dkk menunggu respon penumpang tersebut.

 

"Kami sangat bersyukur karena si bapak pelan-pelan membuka mata, berbicara satu-dua kata, dan perlahan bisa duduk dan sadar kembali. Mengetahui First Aid (pertolongan pertama) itu bukan hanya saja buat yang bekerja di bidang medis tetapi siapapun itu, belajarlah. Siapa tahu akan berguna suatu saat," pungkas Ibo.